sinopsis dan review film - film terbaik

ED WOOD [1994]

Saya lupa sejak kapan mengetahui film berjudul “Plan 9 from Outer Space” (1959); disebut-sebut sebagai “film terburuk sepanjang masa.” Sang sutradara, Edward D. Wood Jr. (Ed Wood) memperoleh gelar yang sama pula; “sutradara terburuk sepanjang masa.” Siapa orang di balik penyertaan gelar itu? Dia adalah Michael Medved, seorang kritikus film dalam bukunya yang berjudul “The Golden Turkey Awards.”

“Ed Wood” diarahkan oleh Tim Burton dengan Johnny Depp berperan sebagai leading role. Kombinasi keduanya adalah pilihan yang sangat tepat untuk biopic dari sutradara nyentrik yang selalu panen komentar buruk ini. Pada masanya, Ed Wood dikenal dengan buah karya berupa B-Movie yang banyak berisi sexploitation, hantu, alien, monster, dan sejenisnya.

Meski sering dikritik negativ, terbukti puluhan tahun kemudian karya-karya Ed Wood banyak yang menjadi cult classic. Salah satunya yang paling fenomenal tentu adalah “Plan 9 from Outer Space.” Dalam “Ed Wood,” kita akan menyelami lika-liku hidupnya yang sering kesulitan soal keuangan dalam membuat film. Dan transvestism

Film ini juga menyoroti hubungan persahabatan Ed Wood dengan Bela Lugosi (Martin Landau). Siapa dia? Sebelumnya Lugosi dikenal akan perannya sebagai drakula di “Dracula” (1931). Karena perannya yang sangat fenomenal, karakter yang diperankannya itu pun terbawa dalam kehidupan sehari-harinya. Pakaian dengan jubah hitam dan lukisan drakula banyak menghiasi rumahnya.

Ed Wood dan Bela Lugosi adalah subjek yang sangat menarik di film ini. Keduanya adalah legenda—tidak menampik jika keduanya sulit hidup di Holllywood. Terkait Bela Lugosi, ia sempat menjalani beban hidup sejak vakum di dunia perfilman. Namanya tak lagi terdengar, bahkan diisukan telah meninggal. Era yang telah berakhir membuatnya jatuh pada jurang hitam obat-obatan terlarang.
Di saat itulah, kehadiran Ed Wood sebagai fans beratnya seolah menjadi penyelamat. Ed Wood kemudian mengajak Bela Lugosi untuk membintangi film-film murah arahannya, seperti “Bride of the Monster” (1955). Saya pikir, ajakan Ed Wood bukanlah karena rasa iba, melainkan akan kedekatan seorang pemuja dengan pujaan. Di sinilah kedua karakter ini memberikan dinamika persahabatan yang sangat menarik.

Persahabatan Ed Wood tidak hanya pada Bela Lugosi semata, akan tetapi pada beberapa aktor non-profesional seperti Tor Johnson (George Steele) seorang pegulat; The Amazing Criswell (Jeffrey Jones) peramal gadungan; dan dua asisten yang merangkap menjadi aktor. Ia juga akrab dengan Vampira (Lisa Marie) yang muncul pada film-film arahannya. Hubungan ini mengingatkan akan kedekatan Tim Burton dengan Lisa Marie itu sendiri.

Seperti halnya biopic yang mengungkap sisi lain seorang tokoh, “Ed Wood” juga melakukan hal sama di sini. Film ini menceritakan bahwa Ed Wood adalah seorang crossdresser. Ia sangat menyukai memakai baju wanita yang terbuat dari bahan Angora. Sayangnya, kebiasaannya ini membuatnya putus hubungan dengan kekasihnya, Dolores Fuller (Sarah Jessica Parker). Namun kemudian Ed Wood berhasil menemukan Kathy O’Hara (Patricia Arquette), sosok yang mencintai apa adanya sampai akhir hayat.

Ed Wood bukanlah sutradara jenius. Ia tidak pernah membidani sebuah film dengan bujet besar. Malahan, setiap produksi ia selalu mengalami kendala keuangan. Dalam “Ed Wood,” kita akan melihatnya sebagai tipikal sutradara yang asal mengambil gambar. Bahkan saran dari kru untuk pengambilan ulang pun diabaikan. Dengan kata lain, mudah mendeskripsikan Ed Wood sebagai sutradara amatiran. Tapi, ia memiliki gairah yang besar akan dunia film. Sisi ini membuat saya bersimpati pada Ed Wood.
Naskah tulisan Scott Alexander dan Larry Karaszewski menghidupkan tokoh Ed Wood dengan sentuhan komedi yang menyegarkan alih-alih depresif. Naskahnya tidak mencoba untuk menertawai Ed Wood yang dijuluki “sutradara terburuk,” melainkan mengapresiasinya dengan penghormatan tinggi. Sebuah penghormatan besar untuk sineas yang mendedikasikan hidupnya pada film. Mengharukan.  
Share this article :
+
Previous
Next Post »