sinopsis dan review film - film terbaik

BEN-HUR

Genre : Drama Action
Sutradara : Timur Bekmambetov
Pemain : Jack Huston,Toby Kebbell,Rodrigo Santoro,Nazanin Boniadi,Ayelet Zurer,Morgan Freeman,Haluk Bilginer
Musik : Marco Beltrami
Tanggal rilis : 9 Agustus 2016
Durasi : 123 menit

Film ini mengambil lokasi di Yerusalem pada abad 33 Masehi. Pada waktu itu hidup seorang bangsawan Yahudi yang kaya bernama Judah Ben-Hur. Walaupun waktu itu bangsa Yahudi dijajah oleh bangsa Romawi tapi hidup Judah terlihat bahagia karena selain mapan secara ekonomi, Judah berhasil menikah dengan wanita pujaannya yaitu Esther.
Pada film diceritakan ketika sedang berjalan-jalan di pasar, Judah dan Esther bertemu dengan seorang tukang kayu yang omongannya tentang cinta kasih sangat menyentuh hati, tukang kayu itu bernama Yehosua atau Yesus. Kelak tukang kayu itu akan membawa agama baru di Yerusalem dan menyebar ke seluruh dunia.

Ayah Judah sudah meninggal sehingga selain dengan Esther, Yudah hidup bersama Ibu dan adik perempuannya yang bernama Tirzah. Selain itu, Judah punya saudara angkat bernama Messala.
Walaupun Messala orang Romawi yang merupakan penjajah bangsa Yahudi pada waktu itu, Judah dan Messala bisa saling akrab seperti saudara kandung karena mereka mempunyai hobi yang sama yaitu balap kuda.


Tapi lama-kelamaan Messala sadar bahwa ia orang Romawi bukan Yahudi maka ia mendaftar menjadi tentara Romawi. Karir militer Messala sangat cemerlang karena 3 tahun kemudian Messala sudah menjadi panglima berpangkat Tribunus (di masa sekarang setingkat kolonel).  Walaupun begitu Messala tetap bisa berhubungan baik dengan keluarga Judah bahkan Messala jatuh cinta dengan Tirzah, adik Judah.

Tapi masalah besar bagi Judah timbul ketika ia merawat seorang Zelot yang terluka di rumahnya. Orang Zelot adalah orang-orang Yahudi yang melakukan pemberontakan pada orang romawi yang menjajahnya dengan mengangkat senjata.
Orang Zelot yang dirawat Judah karena terluka ketika sedang melakukan pemberontakan itu bernama Dismas. Judah merawat Dismas di rumahnya secara diam-diam sehingga tidak ketahuan tentara Romawi termasuk Messala.

Dismas menimbulkan masalah besar ketika seorang gubernur Romawi bernama Ponsius Pilatus melakukan kunjungan ke Yerusalem dan Messala yang merupakan kesayangan Ponsius Pilatus ditunjuk menjadi kepala pengamanannya.
Pada waktu itu Dismas memanah Ponsius Pilatus dari rumah Judah. Walaupun tembakan Dismas meleset tapi terjadi keributan karena Messala dan para anak buahnya menyerbu ke rumah Judah.


Karena solidaritas sesama Yahudi, Judah melepaskan Dismas tapi akibatnya sangat fatal, Judahlah yang dituduh memanah Ponsius Pilatus. Dengan jabatannya, sebenarnya Messala bisa menolong Judah dan keluarganya tapi ternyata Messala lebih memilih karirnya senagai orang Romawi maka Ibu Judah dan adik Judah yaitu Tirzah divonis hukuman salib dan Judah divonis menjadi budak pendayung kapal perang.
Untung istri Judah yaitu Esther bisa melarikan diri sehingga lolos dari hukuman.

Peristiwa mengharukan terjadi ketika Judah harus berjalan kaki ke tempat hukumannya yang sangat jauh dengan borgol yang sangat berat. Judah sampai jatuh bangun memanggul borgol itu tapi tidak ada orang Yahudi yang berani menolong karena bisa dihajar oleh tentara Romawi. Tapi ada seorang Yahudi yang berani menolong Judah tanpa memperdulikan keselamatan diriNya sendiri, ia adalah Yesus.
Yesus memberi minum Judah yang hampir pingsan kehausan. Judah sangat berterima kasih pada Yesus dan bertanya bagaimana ia harus membalas budi dan Yesus menjawab bahwa kelak Judah akan melakukan hal yang sama pada Yesus, benarkah itu? Baca terus sinopsis ini ya...


Lima tahun Judah menjadi budak pendayung kapal perang sampai suatu ketika kapal perang yang ditumpangi Judah tenggelam ketika Romawi berperang dengan Yunani. Terjadi mukjizat karena Judah bisa selamat dan terdampar di pantai. Judah ditemukan oleh seorang pedagang Afrika bernama Sheik ilderim.


Sheik Ilderim bisa saja menyerahkan Judah ke Romawi karena menyembunyikan buronan bisa dihukum berat. Tapi untung saja Sheik Ilderim punya hobi yang mirip dengan Judah yaitu suka bertaruh pada lomba pacuan kuda. Berkat keahlian balap kuda, Judah diangkat Sheik Ilderim menjadi pembalapnya.
Judah semakin bahagia karena bisa bertemu dengan Esther yang menjadi pengikut agama baru yang dibawa Yesus.

Sheik Ilderim paham dengan sakit hati Judah pada orang Romawi yang menghancurkan dirinya dan keluarganya. Sheik Ilderim yang juga benci pada Romawi karena menjajah dengan kejam memberi saran pada Judah cara untuk membalas sakit hatinya. Percuma melawan Romawi dengan kekerasan seperti orang Zelot karena waktu itu militer Romawi sangat kuat. Satu-satunya cara untuk balas dendam adalah mempermalukan Romawi dengan mengalahkan pembalap kebanggaannya, dan ternyata pembalap kebanggaan Romawi itu adalah Messala.

Berkat kedekatannya dengan Ponsius Pilatus, Sheik Ilderim bisa membuat Judah bertanding balap kuda dengan Messala. Terjadilah lomba balap kuda yang seru walaupun harus jatuh bangun karena Messala bermain curang, Judah bisa menang dengan gemilang bahkan Messala sendiri yang jatuh dari kudanya dan mengalami cedera parah.


Pada awalnya Judah sangat senang karena berhasil membalas sakit hatinya pada Messala tapi perlahan-lahan Judah berubah karena ternyata Messala tidak benar-benar menghancurkan keluarga Judah. Messala ternyata masih mencintai Tirzah adik Judah sehingga Tirzah dan ibu Judah tidak disalibkan tapi diasingkan ke tempat terpencil.
Judah berhasil bertemu dengan adik dan ibunya tapi sayang sekali, Tirzah dan ibu Judah terkena penyakit kusta.
Pada waktu itu nasib penderita kustas sangat tragis karena selain belum bisa disembuhkan, orang Yahudi waktu itu menganggap penderita kusta terkena kutukan Tuhan sehingga harus dikucilkan.

Judah berniat meminta tolong menyembuhkan penyakit ibu dan adiknya pada pembawa agama baru yaitu Yesus karena Yesus sudah terkenal bisa menyembuhkan bahkan bisa menghidupkan orang mati. Tapi sayang sekali, Yesus sudah disalibkan karena terkena fitnah yang keji.

Film ini juga menceritakan bahwa Esther istri Judah mengalami saat terakhir Yesus karena ia bersama para pengikut Yesus lain begadang menemani Yesus di taman Getsemani. Diceritakan Yesus ditangkap oleh utusan-utusan Romawi dan salah satu Rasul Yesus yaitu Petrus mencoba menyelamatkan Yesus dengan pedangnya tapi Yesus mencegah Petrus dengan kataNya yang legendaris yaitu “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang” (Matius 26:52). Yesus merelakan diriNya ditangkap.

Judah menyaksikan penderitaan Yesus memanggul salib mendaki ke Bukit Golgota. Ternyata benar nubuat Yesus, Judah menolong Yesus dengan memberi minum. Seorang tentara Romawi melarang Judah menolong Yesus bahkan memukul Judah sampai jatuh.
Judah berniat melawan tentara Romawi itu, Judah berani mati demi Yesus tapi seperti Yesus melarang Petrus di Taman Getsemani dulu, Yesus juga melarang Judah berkelahi.
Begitulah, Yesus tidak pernah menyuruh pengikutNya untuk membelaNya dengan kekerasan apalagi sampai mati karena tujuan Juru Selamat atau Mesias datang ke dunia adalah membela dan menyelamatkan manusia bukan sebaliknya (Matius 20:28).


Dengan hati pedih, Judah menyaksikan Yesus disalibkan dan wafat. Tapi ada hal yang menggugah hati Judah karena Yesus tidak pernah menyimpan dendam dan kebencian pada orang-orang yang menyengsarakannya dengan berkata “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34). Perkataan Yesus itu membuat Judah teringat pada Messala. Jadi sejahat apapun Messala, Judah tidak boleh menyimpan dendam dan kebencian karena hanya akan menyiksa diri sendiri.


Sikap tobat Judah membawa berkah karena setelah Yesus wafat disalib terjadi hujan lebat. Ibu dan adik Judah yang berada di pengasingan terkena hujan itu dan terjadilah mukjizat, Ibu dan adik Judah sembuh dari penyakit kustanya.

Film ini diakhiri dengan Judah dan keluarganya bisa kembali berhubungan baik dengan Messala dan mereka pergi dari Yerusalem untuk memulai hidup baru.


Opini saya tentang film ini :
Sebenarnya saya menonton film ini sudah lebih dari seminggu yang lalu tapi karena kesibukan saya baru sempat upload sinopsisnya sekarang. Walaupun film ini sudah tidak ditayangkan lagi di bioskop, semoga saja segera keluar versi DVD nya karena selain seru, film ini juga bagus pesan moralnya.

Novel Ben-Hur
Film ini merupakan remake dari film sebelumnya yang diangkat dari novel berjudul Ben-Hur: A Tale of the Christ karya Lewis Wallace yang terbit pada tahun 1880. Sebelumnya sudah 4 kali film Benhur dibuat, yang terakhir pada tahun 2003 berupa film animasi.

Saya cukup puas dengan film ini dan berharap akan ada lagi remake-remake dari film klasik legendaris yang ceritanya kombinasi dari cerita fiktif dan cerita Alkitab, misalnya Quo Vadis. Berharap boleh kan... hehehe...


Share this article :
+
Previous
Next Post »