Genre : action komedi
Sutradara : Kireet Khurana
Pemain : Sanjay Dutt,Ajay Devgn,Kajol Tanuja,Amey Pandya,Sanjai Mishra,Delnaaz Paul,Mukesh Tiwari,Raza Murad
Musik : Anu Malik,Rishi Rich
Studio : Big Screen Entertainment
Tanggal rilis : 24 Desember 2010
Durasi : 105 Menit
Film animasi pertama di India yang menggabungkan aktor manusia dengan kartun ini menceritakan pengalaman seorang aktor Bollywood (Hollywoodnya India) bernama Aditya yang mempunyai istri bernama Priya dan 2 anak bernama Kumar dan Raima (yang jadi Priya adalah Kajol lo... pemeran Mandira dalam film My Name is Khan).
Aditya sangat terkenal karena sering berperan sebagai seorang superhero padahal sebenarnya pada adegan-adegan action yang berbahaya, bukan Aditya yang memerankannya tetapi diganti oleh pemeran pengganti atau stuntman.
Biarpun sukses dalam karir artisnya, tetapi Aditya kurang bahagia karena terlalu sibuk bermain film sehingga kurang waktu bagi keluarganya bahkan salah satu anaknya yaitu Kumar karena merasa kurang diperhatikan Aditya, menghina ayahnya sebagai superhero palsu karena semua aksi di filmnya sebenarnya diperankan oleh stuntman.
Sementara itu, jauh di bawah tanah ada dunia lain yaitu Dunia Kartun yang penghuninya adalah para mahkluk-mahkluk kartun. Dunia kartun dibagi menjadi 2 kota besar yaitu Toonpur dan Devtoon.
Pada awalnya penduduk Toonpur dan Devtoon bisa hidup berdampingan dengan damai karena dipimpin oleh seorang raja yang bisa mempersatukan mereka yaitu Maharaja Tooneshwar.
Masalah besar terjadi ketika panglima perang Maharaja Tooneshwar yaitu Jagaro yang berasal dari Devtoon berhasil memberontak kemudian memasukkan Maharaja Tooneshwar ke penjara dan merebut kekuasaannya.
Sejak saat itu penduduk Devtoon menindas penduduk Toonpur. Tidak ada penduduk Toonpur yang berani melawan kecuali sekelompok pemberani yang dipimpin oleh seorang ilmuwan bernama Profesor Homi.
Walaupun punya semangat melawan penjajah, tetapi Prof. Homi dan anak buahnya sudah kehilangan akal dan putus asa karena Jagaro dan pasukannya terlalu kuat.
Untungnya salah satu pengikut Prof. Homi yaitu anak laki-laki berumur 8 tahun bernama Bolly karena sering menonton film Bollywood dan menonton kehebatan Aditya dalam film-filmnya, mengusulkan untuk minta bantuan pada Aditya si superhero (Bolly memang tidak tahu bahwa Aditya bukan benar-benar superhero karena adegan-adegan aksi superheronya diperankan oleh stuntman).
Usul Bolly itu disetujui oleh Prof. Homi maka ia menyuruh 2 anak buahnya yaitu Jaeromoto dan Gapi untuk menculik Aditya dari dunia manusia.
Aditya berhasil diculik dari dunia manusia ke dunia kartun. Pada awalnya Aditya menolak permintaan Prof. Homi karena merasa tidak mampu melakukannya, Aditya sudah merasa bahwa ia bukan benar-benar superhero karena semua aksi kepahlawanannya hanya ada di film dan itupun dilakukan oleh stuntman.
Tetapi akhirnya Aditya menyanggupi permintaan Prof. Homi karena selain Prof. Homi dan pengikutnya terus memohon-mohon, Aditya juga ingin membuktikan pada kedua anaknya terutama Kumar bahwa ia benar-benar bisa jadi superhero (bukan superhero palsu).
Pada awalnya Aditya berniat menghadapi Jagaro dengan cara Mahatma Gandhi yaitu Ahimsa (tanpa kekerasan). Aditya bersama Prof. Homi dan pengikutnya mendatangi markas Jagaro untuk melakukan perundingan perdamaian.
Tetapi Jagaro memang kejam, ia malah memerintahkan pasukannya menyerang Aditya dan kawan-kawan dengan senjata lengkap.
Aditya dan kawan-kawan akhirnya melarikan diri dengan babak belur.
Bisa disimpulkan bahwa Jagaro hanya bisa dihadapi dengan kekerasan atau perang tetapi ada satu halangan besar yaitu para mahkluk kartun (termasuk Jagaro) hanya bisa dibunuh dengan tongkat Toonastra yang dimiliki oleh salah satu dewa mahkluk kartun yaitu Rubdoot.
Repotnya, Rubdoot hanya bisa dipanggil dengan suatu mantra yang hanya diketahui oleh Maharaja Tooneshwar yang sedang ditawan oleh Jagaro.
Maka tidak ada pilihan lain, Maharaja Tooneshwar harus dibebaskan dari penjara Jagaro.
Setelah melalui pertempuran yang seru, Aditya dan kawan-kawan berhasil membebaskan Maharaja Tooneshwar, tetapi sayangnya ada salah satu pengikut Prof. Homi yang berkhianat yaitu Chugli sehingga ada beberapa pengikut Prof. Homi yang tertangkap dan dipenjara oleh Jagaro.
Dengan mantra yang diajarkan Maharaja Tooneshwar, Aditya bisa mendatangkan Dewa Rubdoot. Lebih menguntungkan lagi, ternyata Rubdoot suka menonton film-film Bollywood dan ia adalah penggemar berat Aditya. Bahkan seperti penggemar yang bertemu artis pujaannya, Rubdoot minta tanda tangan Aditya.
Akhirnya setelah memberikan tanda tangannya, Aditya bisa mendapatkan tongkat Toonastra. Tetapi sayangnya tongkat toonastra hanya bisa digunakan sekali, hanya Rubdoot si pemilik yang bisa menggunakannya berkali-kali.
Dengan tongkat toonastra, sebenarnya bisa dipastikan bahwa kubu Aditya dan Prof. Homi menang tetapi sayangnya Chugli si pengkhianat membocorkan hal itu pada Jagaro sehingga Jagaro melakukan tindakan licik. Jagaro menculik istri dan kedua anak Aditya kemudian menggunakannya sebagai sandera.
Jagaro mengajak barter yaitu Istri dan anak Aditya akan dibebaskan jika Aditya memberikan tongkat toonastranya. Tetapi Aditya tetap tidak mau mengorbankan rakyat Toonpur demi keluarganya. Aditya menantang Jagaro dalam sebuah game, Aditya akan menyerahkan tongkat toonastranya jika kalah dalam game tetapi jika Aditya menang, Jagaro harus membebaskan istri dan anak Aditya.
Jagaro menerima tantangan Aditya itu.
Game dibagi pada 3 level yaitu :
- Level 1 : Aditya bertarung melawan anak-anak buah Jagaro untuk membebaskan Priya (istri Aditya)
- Level 2 : Aditya bertarung melawan anak-anak buah Jagaro untuk membebaskan Raima (anak perempuan Aditya) dan penduduk Toonpur yang ditawan Jagaro.
- Level 3 : Aditya bertarung melawan Jagaro sendiri untuk membebaskan Kumar (anak laki-laki Aditya).
Setelah melalui pertempuran yang seru, Aditya bisa mengalahkan anak-anak buah Jagaro dan bisa membebaskan Priya, Raima dan penduduk Toonpur yang tertawan pada level 1 dan 2. Kemudian pada level 3, Aditya bisa mengalahkan Jagaro dengan tongkat toonastra sehingga bisa membebaskan Kumar.
Jagaro sang diktator bisa digulingkan sehingga rakyat Toonpur dan Devtoon bisa kembali hidup berdampingan dengan damai di bawah pimpinan Maharaja Tooneshwar.
Aditya akhirnya bisa jadi superhero sejati dan bukan superhero palsu, tidak hanya bagi Dunia Kartun tetapi juga bagi keluarganya.
Opini saya tentang film ini :
Pada awalnya saya sempat bingung, sinopsis film ini akan saya muat di blog saya yang film animasi atau non animasi karena film ini merupakan gabungan dari keduanya hehehe...
Tetapi akhirnya resensi film ini saya masukkan ke blog film non animasi saja karena menurut saya, blog yang film animasi sebaiknya diisi resensi film-film “pure animation” saja.
Menurut saya film India ini cukup seru dan menghibur tetapi saya merasa film ini sedikit terinspirasi dari cerita wayang Mahabharata yang juga berasal dari India yaitu pada cerita Aditya melawan Jagaro dengan menggunakan senjata Toonastra yang hanya bisa dipakai sekali.
Saya merasa cerita itu mirip cerita pertarungan Gatotkaca melawan Adipati Karna pada perang Bharatyudha.
Saya merasa cerita itu mirip cerita pertarungan Gatotkaca melawan Adipati Karna pada perang Bharatyudha.
Saya yakin hampir semua orang Indonesia mengenal Gatotkaca tapi jarang yang tahu cerita tentang gugurnya Gatotkaca ini hehehe...
Pada Perang Bharatayudha itu, Karna melawan Gatotkaca menggunakan pusaka Konta yang seperti Toonastra, hanya bisa dipakai sekali. Persamaan lainnya, Jagaro yang mengetahui Aditya memakai senjata Toonastra kemudian mengubah dirinya menjadi ribuan untuk mengelabui Aditya. Pada cerita wayang, Gatotkaca juga mengubah dirinya menjadi ribuan untuk mengelabui Adipati Karna.
Tetapi berkat petunjuk dari ayah Adipati Karna yaitu Batara Surya, dapat diketahui Gatotkaca yang asli sehingga gugurlah Gatotkaca si otot kawat tulang besi dengan pusaka Konta (diceritakan pusaka Konta itu sangat ampuh sehingga Dewa pun tidak bisa menahannya).
Tetapi pengorbanan Gatotkaca itu tidak sia-sia karena ketika tiba saatnya Karna melawan Arjuna, Karna tidak punya lagi pusaka Konta andalannya yang sangat ampuh itu karena hanya bisa dipakai sekali dan sudah dipakai untuk membunuh Gatotkaca.
Akhirnya tanpa pusaka Konta yang hebat itu, Arjuna bisa membunuh Adipati Karna, salah satu jagoan Kurawa yang paling ditakuti pihak Pandawa.
Saya memang jadi benar-benar hapal riwayat Gatotkaca atau Gathotkoco si “otot kawat balung wesi” karena ketika bersekolah di SMP, guru bahasa Jawa saya sering memanggil saya sebagai “mas gathotkoco” alasannya katanya karena badan saya yang tinggi besar dan kulit saya yang hitam hahaha...
Gambar-gambar wayang diambil dari : http://wayang.wordpress.com